Memberikan pemahaman yang benar dan menyeluruh mengenai seksualitas adalah pentingnya edukasi seksual bagi kaum belia di Indonesia. Di tengah arus informasi yang tak terbendung dari berbagai sumber, banyak di antaranya tidak akurat atau menyesatkan, edukasi seksual yang komprehensif menjadi krusial untuk membekali remaja dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat keputusan yang sehat dan bertanggung jawab. Hal ini juga membantu mereka memahami perubahan fisik dan emosional yang terjadi pada diri mereka, serta menghindarkan dari risiko perilaku yang tidak diinginkan.
Pada hari Rabu, 7 Agustus 2024, di Aula Sasana Krida Bhakti, Jakarta Pusat, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan seminar nasional bertajuk “Membangun Remaja Cerdas Seksual dan Bertanggung Jawab”. Acara ini dihadiri oleh 300 peserta yang terdiri dari orang tua, guru, dan tenaga kesehatan. Dalam sambutannya, Deputi Bidang Perlindungan Hak Anak KemenPPPA, Ibu Dr. Nia Paramitha, menegaskan bahwa pentingnya edukasi seksual bukan hanya untuk mencegah masalah, melainkan juga untuk menumbuhkan penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Beliau juga mengumumkan bahwa pada tahun 2025, akan diluncurkan kurikulum percontohan edukasi seksual berbasis sekolah di 100 sekolah menengah pertama.
Strategi yang diusung untuk menekankan pentingnya edukasi seksual ini melibatkan beberapa aspek. Pertama, pengembangan materi yang sesuai dengan usia dan tahap perkembangan remaja. Materi tidak hanya membahas aspek biologis, tetapi juga kesehatan reproduksi, hubungan interpersonal, etika, dan pencegahan kekerasan seksual. Kedua, pelatihan guru dan tenaga kependidikan agar memiliki kapasitas dan kenyamanan dalam menyampaikan topik sensitif ini. Pelatihan bagi guru-guru bimbingan konseling di seluruh provinsi akan dimulai pada tanggal 10 September 2024, dengan modul yang dikembangkan bersama psikolog dan ahli pendidikan.
Selain itu, pemerintah juga mendorong peran aktif keluarga dalam memberikan edukasi seksual sejak dini. KemenPPPA akan menyelenggarakan serangkaian lokakarya bagi orang tua bertajuk “Diskusi Sehat Seputar Seksualitas Remaja” mulai 1 November 2024, di berbagai kota. Dengan kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, pentingnya edukasi seksual dapat terealisasi secara maksimal, membentuk generasi muda yang sadar akan kesehatan reproduksinya, mampu melindungi diri, dan memiliki pemahaman yang utuh tentang seksualitas.